Gue yakin banyak orang udah kenal sama mangaka yang satu ini, yang bisa bikin badan merinding sama ketagihan baca komik karyanya.
Pengantar mimpi buruk
Yap, dia adalah JUNJI ITO.
Mangaka yang bekecimpung di genre horor dan memang sangat ahli dalam bidangnya.
Suami berusia 53 tahun ini mempunyai tiga karya terbaik yang memang harus dibaca semua orang, yaitu:
Tomie
Gyo
Uzumaki
Yang mau gue bahas di artikel kali ini mainly about UZUMAKI, karena menurut gue series yang satu itu memang terbaik dari series Junji-sensei lainnya.
UZUMAKI / SPIRALS
Artist: Junji Ito
Author: Junji Ito
Summary:
Kurozu-cho, a small fogbound town on the coast of Japan, is cursed. According to Shuichi Saito, the withdrawn boyfriend of teenager Kirie Goshima, their tow is haunted not by a person or being but by a pattern: uzumaki, the spiral, the hypnotic secret shape of the world. It manifests itself in small ways: seashells, ferns, whirlpools in water, whirlwinds in air. And in large ways: the spiral marks on people's bodies, the insane obsessions of Shuichi's father, the voice from the cochlea in your inner ear. As the madness spreads, the inhabitants of Kurozu-cho are pulled even deeper, as if into a whirlpool from which there is no return...
***
Kebayang gak 'sih, kalau kota kalian dikutuk? Dikutuknya bukan dengan manusia, dukun, penyihir ataupun makhluk hidup, melainkan dengan sebuah pola. Ya, pola/pattern ternyata bisa membuat kalian merinding gila.
KIRIE GOSHIMA |
SHUICHI SAITO |
Kirie Goshima dan Shuichi Saito adalah sepasang kekasih, walaupun mereka bersekolah di tempat yang berbeda. Kurozu-cho, kota dimana kedua remaja tinggal itu telah dikutuk dengan sebuah pattern, yaitu spiral. Pola spiral awalnya 'menyerang' kota Kurozu-cho dengan arus-arus kecil di selokan, pusaran angin (tornado mini) dan bentuk awan yang berbentuk lingkaran memutar menyerupai spiral. Semua orang tidak menyadari kejanggalan tersebut karena toh, hal-hal tersebut memang bisa dianggap normal. Berbeda dengan Shuichi, dia merasa ada yang aneh dengan kota tersebut. Shuichi ingin meninggalkan kota yang membuatnya merasa tidak enak itu bersama Kirie. Tanggapan awal Kirie tentu saja bingung, Kirie masih belum mengerti apa yang dimaksud Shuichi ketika pacarnya itu mengatakan bahwa Kurozu-cho mulai dikutuk oleh spiral.
Suatu ketika, Kirie bertemu dengan ayah Shuichi di suatu sudut kota. Ayah Shuichi sedang berlutut memperhatikan sesuatu. Kirie hendak menyapa orang tua itu, namun yang disapa tidak merespon. Heran, Kirie memperhatikan apa yang sedang diamati oleh ayah Shuichi. Ternyata dia sedang termangu memandang tempurung bekas siput kosong di dalam tembok.
Ayah Shuichi memandang kerang siput kosong
Kirie menceritakan kejadian aneh tersebut kepada Shuichi, dan Shuichi menjelaskan bahwa ayahnya memang sedang terobsesi dengan bentuk spiral. Segala benda yang berbentuk spiral dia koleksi. Ayah Shuichi bahkan memesan mangkok spiral pada ayah Kirie yang notabene seorang pembuat pot. Shuichi bilang ayahnya berhenti bekerja, seharian dia hanya memandangi spiral-spiral koleksinya di ruang belajar, benar-benar fokus hingga tidak menghiraukan sekeliling, termasuk keluarganya.
Saking tergila-gilanya, ayah Shuichi selalu berusaha membuat spiral ketika melakukan aktivitas, seperti membuat pusaran air ketika mandi di bak mandi, dan mengaduk-aduk sup agar terbentuk spiral dalam kuah sup.
ayah Shuichi mengaduk-aduk supnya
mandi di dalam arus spiral
Kirie hanya tertawa ketika Shuichi bercerita tentang ayahnya. Shuichi bilang tiap kali ayahnya memandangi spiral, kedua bola matanya ikut berputar seperti spiral. Mungkin ayahnya hanya ingin membuat Shuichi tertawa, namun Shuichi bersikeras bahwa hal itu tidak dimaksudkan untuk melucu, karena sangat abnormal. "Kedua bola matanya berputar," kata Shuichi. "...secara terpisah."
you spin my eyes right round, right round
Kirie baru melihat hal itu dengan matanya sendiri ketika ia hendak memberikan ayah Shuichi mangkuk spiral yang telah dipesan. Gadis itu segera lari ketakutan sambil berteriak. Yah, siapa juga yang ga takut kalau ada orang yang bisa muter kedua bola mata secara terpisah gitu..
Akhir dari chapter ini bener-bener GILA. Kalian harus membacanya sendiri biar feelnya kerasa. Gue sendiri heran, betapa hebatnya Junji Ito dalam memikirkan ide-ide absurd untuk manganya. Selain ayah Shuichi yang aneh, makin lama kutukan spiral di kota itu semakin menjadi-jadi. Kutukannya itu gila, ngeri, menjijikkan, dan tidak terbayangkan. Paling ngga, ketika kalian membaca komik ini kalian bisa menahan nafas dan berkata, "..well, this one is really a fucked up manga.."
Gue masih inget, chapter ke 8 itu yang bikin gue super jijik. Keren, sumpah. Jijik banget sampe gue bilang keren.
Karya-karya one-shot Junji Ito gak kalah kerennya dari seriesnya yang populer. Malah gue kadang lebih suka baca one-shot karena pendek, tapi cukup buat gue merinding. Yang khas dari karya Junji Ito adalah kehebatannya dalam membuat alur yang memiliki puncak sangat drastis dan di luar pikiran. Selalu diawali dengan perkenalan tokoh yang tenang, dan masalah yang naik turun, kemudian di akhiran, tiba-tiba alur memuncak karena mungkin plot-twist atau art yang mencengangkan.
Junji Ito selalu berhasil membuat pembaca penasaran. Seperti ketagihan untuk membaca halaman-halaman berikutnya. Gue pikir Junji-sensei adalah mangaka pertama yang bisa bikin gue merasakan jumpscare di dalam sebuah komik. Gue sebut bagian yang memiliki jumpscare itu dengan "Surprise-panel". Surprise panel milik Junji-sensei tidak pernah gagal karena dari panel-panel/halaman sebelumnya dia berhasil membuat suasana mencekam dan tegang yang semakin lama semakin kuat. Kerennya, tension tersebut diakhiri dengan klimaks yang WOW.
contoh beberapa panel sebelum 'jumpscare'
spirals spirals
1. Hanging Ballons
Balon-balon yang menyerupai wajah tiap manusia saja sudah aneh, apalagi jika mereka berkeinginan untuk membunuh manusia aslinya.
Suatu budaya (gue lebih ngerasa kalo itu kutukan lol) aneh yang diwariskan secara turun temurun. Budaya 'unik' ini berhasil membuat seorang gadis hilang ingatan.
Seorang anak laki-laki yang merasa kesakitan bukan hanya di seluruh tubuhnya, tetapi juga di tempat sekitarnya. Dia merasa sakit di setiap sudut ruang. Ide ceritanya epik.
Merupakan salah satu chapter dari series Youkai Kyoushitsu, menceritakan kakak adik iblis menghancurkan setiap kehidupan orang yang mereka temui. Setiap kalimat yang diucapkan Si Kakak mengandung kutukan yang mengerikan. Jangan sekali-kali mau dipuji sama dia karena akibatnya bisa fatal.
Series yang cukup mengaggumkan, berkisah tentang 4 orang yang ingin bunuh diri. Ketika hendak mengakhiri hidup mereka, selalu saja gagal karena gangguan-gangguan abnormal.
Bonus chapter dari series Gyo. Menceritakan keanehan alam yang terjadi di Amigara, terbentuknya lubang-lubang berbentuk manusia yang menggemparkan Jepang. Akhir dari kisah ini twisted dan bikin merinding.
Salah satu chapter dari Shouichi series. Shouichi adalah anak bungsu dari 4 bersaudara. Ia bertindak seperti anak nakal yang nakalnya keterlaluan, seakan-akan anak tersebut dikutuk dan menjadi anak setan. Kenakalannya sering kali menjengkelkan kakak-kakaknya. Hobinya meletakkan paku di mulut, sangat mengerikan. Namun chapter ini adalah karya Junji Ito yang bisa bikin gue ketawa lama banget. Mungkin karena kenakalan Shouichi yang gila, namun pintar.
Sekawan teman ditawarkan madu yang teramat lezat. Sangat lezat sehingga makanan lain yang mereka makan terasa hambar. Lama-lama ketagihan madu itu menyiksa. Karena tidak ada akhir yang baik dari 'ketagihan'..
Banyak one-shot lain yang terkenal dari Junji Ito, seperti Army of One, Falling, Glyceride, Fashion Model, Slug Girl, The Window Next Door, daan sederet judul lainnya!
***
Uzumaki telah dijadikan film live-action tahun 2000 (wow sudah sangat lama). Bisa dilihat trailernya di sini. Kalau menurut gue, dari trailernya terlihat film tersebut tidak begitu memenuhi ekspetasi pembaca Uzumaki. Mungkin karena efek-efek animasinya masih terlihat jelek, maklum dibuatnya tahun 2000. Seperti katanya temen gue, Ao (si penulis blog keren ini), bahwa gak semua anime bisa dijadiin live-action yang sebagus dan bikin penonton puas. Ada anime yang seharusnya tidak usah disentuh, dibiarkan saja menjadi anime, karena anime bisa tereksplor lebih dalam daripada film dengan durasi 2 jam-an. Kalau kasusnya manga Junji Ito, horror yang disajikan akan lebih terasa dengan membalikkan halaman per halaman, bukan animasi maupun film.
Gue masih menanti karya-karya Junji Ito yang baru, karena manganya adiktif banget hahaha. Pengalaman gue baca komiknya dia, dua hari berturut-turut gue mimpi absurd, yang kalo diceritain di sini ga senonoh karena terlalu absurd. Sudah gue ingetin diri sendiri supaya ga baca sering-sering, soalnya takut mimpi buruk keterusan. Eh, malah ga tahan terus habisin satu volume.
Hati-hati yang mau baca, jangan-jangan efek sampingnya bukan hanya mimpi buruk, tapi hal-hal ngeri yang laiin hiiiii