pages

Thursday, January 3, 2013

Weeaboos... Weeaboos Everywhere.

Hoi~
gue balik lagi dengan waktu yang tercepat.

Sesuai dengat judul di atas,
ada yang tau ga, weeaboo itu apa?

hal ini lagi nge-trend nya di FB gue sama dA [kayaknya]


weeaboo itu adalah orang yang 'mendewakan' Jepang dan selalu merendahkan negara lain.
biasanya, kalo orang yang pertama kali suka sama animanga dianggep seorang weeaboo daripada seorang otaku.

Para weeaboo ini terobsesi dengan budaya Jepang dan segala-galanya tentang Jepang.
mereka cenderung berlaku seperti orang Jepang.
Padahal, mereka bukan orang Jepang, juga engga tinggal di Jepang.
Mereka hanya berharap mereka tinggal dan lahir di Jepang.



Kelakuan para weaaboos ini tentu saja mendapatkan reaksi negatif dari banyak orang.
Kalo di Indonesia nih, kita bilangnya 'Alayers'
[jadi ini toh.. kenapa gue suka dibilang alay kalo suka sama animanga]

Weeaboos pada dasarnya suka membicarakan tentang Jepang ke semua orang.
Beda sama otakus, yang hanya ngomong tentang animanga pada orang-orang yang setipe.
hal-hal yang dibicarakan weeaboos juga Jepang meluluu...
sehingga membuat orang-orang menganggap para weeaboos itu :

Retarded 
[yang artinya terbelakang, karena kurang menghargai budaya sendiri]


Lalu, apa itu Wapanese?
Nah-nah...
wapanese sama weeaboo sebenernya hampir sama.
kalo wapanese itu 
orang yang cenderung bertingkah laku seperti orang Jepang.
mereka bukan orang Jepang dan ga tinggal di Jepang, sama kayak weeaboos.

Wapanese sering kali mencampur kalimat yang diucapkannya dengan kosakata Jepang.
kayak:

"Uuh~! Andre no BAKA! cowok jelek mati aja lo!"
"E-eh, gomennasai... buku catatanmu ketinggalan, besok aja ya?"
"AAAH! Guru itu kakkoi bangeet! Gila, gue ga bisa menghindari tatapannya! so kakkoi~"
"Aku belum kerja PR, desu."

wapanese selalu meniru gaya hidup orang Jepang.
Sebelum makan, ngomong "Itadakimasu!"
Pulang sekolah sampe rumah, ngomong "Tadaima~"


Gejala-gejala weeaboos dan wapanese :

(1) Mengganti nama diri sendiri menjadi nama yang ke-Jepang-an di sosial media seperti Facebook. Biasanya itu karakter anime favoritnya. Weeaboo juga sering menambahkan huruf Jepang [katakana, hiragana, kanji] di dalam namanya. 

(2) Profil foto juga bukan foto RL-nya. Tapi, foto anime, artis J-Pop. Ga ada sama sekali foto RL mereka. Mungkin ada, tapi foto itu akan mereka edit, diberi tambahan oriental gitu. 

(3) Suka cosplay

(4) Mengoleksi banyak lagu Jepang. Weeaboos ga suka sama lagu-lagu western dan Indonesia. Mungkin mereka kira itu norak. Padahal, masih ada banyak lagu Indo yang bagus-bagus loh! Kayak lagu nya Maliq & D'Essentials. 

(5) Terobsesi ingin belajar bahasa Jepang, berharap mereka bisa tinggal di Jepang dan lancar berbahasa Jepang dengan orang sana. Perlu diketahui bahwa belajar bahasa Jepang itu tidak semudah yang dibayangkan; bahkan orang Jepang sendiri masih ada yang ambigu (karena ada beberapa kosakata Jepang yang sama pengucapannya tetapi beda huruf kanji dan maknanya), dan masih banyak orang Jepang yang kurang bisa membaca kanji. Apalagi weaboo/wapanese?
Kadang bangga dengan Engrish (Englishnya orang Jepang).

(6) Untuk mereka yang membuat manga atau illust dengan nuansa anime, chara (tokohnya) dinamai dengan nama-nama Jepang. Latarnya pun dibuar se-Jepang mungkin, misalkan dengan bunga sakura, memakai kimono/yukata, atau rumahnya seperti rumah orang Jepang. Jarang sekali kita lihat chara yang anime-ish dengan menggunakan batik, memakai nama orang Indonesia, atau dengan latar yang menggambarkan kehidupan di Indonesia sebenarnya.
Kalaupun membuat manga dan ingin dipublish, pengarangnya menggunakan pseudonym (nama samaran) dengan nama-nama yang bernuansa Jepang dan tidak menggunakan nama asli; kalaupun menggunakan pseudonym bukan nama yang bernuansa Indonesia.

(7) Suka menyelipkan kosakata Jepang : "Gomen", "Sumimasen", "Kawaii", "desu", etc. di media sosial. Mereka sebodoh amat sama yang ga ngerti artinya. 

(8) Weaboo atau wapanese seringkali diidentikkan dengan anime, manga, atau game; tetapi sebenarnya pernyataan itu kurang begitu benar, mengingat intensitas menonton anime, membaca manga, dan bermain game (game dari Jepang seperti Final Fantasy series atau Persona series) mereka yang Saya tahu kurang begitu tinggi dan tidak setinggi otaku/nijikon/hikkikomori; mereka lebih identik dengan budaya Jepang, baik budaya secara tradisional maupun kontemporernya.
Mereka yang identik dengan anime, manga, atau game cenderung lebih tepat disebut otaku, hikkikomori (untuk yang jarang keluar rumah), bahkan nijikon (untuk yang terobsesi dengan Cewe/Cowo anime/manga/game). Sementara weaboo/wapanese umumnya lebih identik dengan J-music, dorama, tokusatsu, film action Jepang, dan budaya Jepang secara umum seperti bunkasai, bon odori, matsuri, dan sebagainya.

(9) Bangga sama benda-benda buatan Jepang. Mereka rela mengeluarkan banyak uang demi benda-benda tersebut [action figurin, CD] dan menganggapnya sebagai benda pusaka.

(10) Untuk makanan dan minuman, mereka cenderung membeli makanan/minuman khas Jepang, seperti sushi, donburi, ramen, ocha, takoyaki, okonomiyaki, dan sebagainya; termasuk makanan ringan seperti Pocky, senbei, atau minumannya Pocari Sweat.

(11) Wapanese atau weaboo biasanya merupakan anggota yang fanatik atau yang paling niat dalam grup-grup tertentu, grup yang berkaitan dengan japan lovers atau cosplay khususnya. Grup semacam ini memang belakangan menjamur, baik di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi, seiring dengan meningkatnya jumlah orang yang minat dengan hal-hal yang berbau Jepang.

(12) Cowo weaboo/wapanese cenderung terobsesi menjadi bishonen, dimana rambut gondrong model harajuku dan full make-up khas personil Jepang.

(13) Untuk mereka yang hobi bermusik atau ngeband, biasanya membawakan lagu-lagu Jepang; jarang sekali terlihat membawakan lagu-lagu Indonesia atau Western. Nama band, grup, atau stage name mereka menggunakan nama-nama yang bernuansa Jepang, bahkan tidak jarang yang cenderung meniru bahkan plagiat grup/musisi Jepang tertentu.

(14) weeaboos dan wapanese berharap untuk tinggal di Jepang. Mereka berpikir bahwa hidup di Jepang itu enak, nyaman, lebih menyenangkan daripada di Indonesia atau negara asalnya.

(15) Berharap dapat berpasangan dengan Cowo/Cewe Jepang (atau yang penampilannya tipikal oriental, tidak harus terbatas Jepang saja tetapi Korea, China, dan Taiwan juga bisa) yang menurut mereka tampan, keren, dan stylish; kalaupun dari dalam negeri menginginkan sosok Cowo/Cewe yang penampilannya seperti itu atau sesama 'Japan lover'.

(16) Kamar mereka penuh dengan benda-benda yang berbau Jepang, misalkan ornamen-ornamen yang berkaitan dengan budaya Jepang, poster artis/aktor/band/penyanyi Jepang, action figure (anime/manga/game/tokusatsu), pakaian cosplay, boneka Jepang, dan sebagainya.



[......]

Uh, 
gue sedih banget pas tau hal ini.

Gue sebenernya ga pingin dikatai 'WEEABOO'.
Tapi--
ciri-ciri gue...
mendekati.

tiga ciri-ciri yang mirip :

* ] nama fb gue Kagamine Rin. Udah ga bisa diubah, gimana coba... bu-bukannya gue ga suka sama nama pemberian ortu gue loh! PP Fb gue juga anime. Gue ga mau wajah gue yang awesome ini diliat orang-orang.
Lagipula, gue punya album khusus RL kook~ /ngeyel
Pingin gue ganti, beneran. Nama gue jadi vinettan lah, minimal.

* ] Gue suka sama kosakata Jepang. Gue udah keseringan ngomong, "Gomen", "Tadaima", dan yang paling sering, "Itadakimasu!" gue pinging ngerubah itu ke dalam Bahasa Indonesia yang benar.

* ] yang terakhir, yaitu : MAKSA ORANG LAIN NGE-SHIP PAIR YANG GUE SUKA. Sekarang gue merasa sangat bersalah ;; Temen-temen gue ga ngerti Austria, Hungary, maupun Prussia. Tapi gue dengan seenak jidat maksa mereka biar suka pruhun ketimbang aushun. Wah, harus minta maaf nih. Ini ciri-ciri yang paling memalukan menurut gue. Kekanak-kanakan.

[.......]

Tapi, 
gue entah kenapa ga sebegitu bencinya sama weeaboo loh.
kecuali yang sotoynya udah kebangeten.
jujur, gue belum pernah ketemu sama weeaboo.

Katanya orang-orang,
tiap Otaku pasti mau ga mau harus ngelewati masa weeaboo.
ya, gue liat postingannya Fb gue pas gue masih kecil.

Ukh--
alay sumpah.
ngeri liatnya.

Kalo gue weeaboo, 
maaf banget ya. :'D
gue mau berubah kok....

[.....]

Nah, liat positifnya,
walaupun gue sesuka-sukanya sama Jepang dan Jerman,

INDONESIA TETAP DI HATI GUE!

walaupun para koruptor menjamur ga karuan, 
masalah bertumpuk-tumpuk,
negara ini tetep AWESOME bagi gue!

Kalo ga ada Indonesia, gue ga bisa lahir.
Kalo ga ada Indonesia, gue ga bisa ketemu sama keluarga dan temen-temen gue yang awesome!
Kalo ga ada Indonesia, budaya-budaya batik juga ga ada!
Kalo ga ada Indonesia, abang Netherlands jomblo selamanya~ 


refrensi : Google, Indowebster, Facebook, Y!A, dan dA