pages

Saturday, April 20, 2013

Alcoholic Chocolate : satu

Disclaimer 
APH by Hidekaz H.

Straight Pair : Spain x Belgium
Genre : Romance
drabble fic - two shot or maybe three shot

For BELGIUM's birthday 19-04-'13





satu : saat dua insan saling mengenal

***  

Pensil berwarna coklat menari-nari di atas kertas putih.
Jari lentiknya menuntun tiap kata.
Saat itu jam menunjukkan pukul sepuluh malam.
Sebuah tugas sekolah baru saja selesai. Tinggal diakhiri dengan tanggal pembuatan, serta nama penulis.

"...Sekarang tanggal berapa?" kalimat itu keluar spontan. Ia tahu hanya ada dirinya di kamar itu.
Dambilnya telepon seluler dengan strap-phone kucing, kemudian membaca tulisan kecil di atas layar.

"19 Juni? Itu tandanya besok sudah musim panas, ya." 

***


hari pertama musim panas 

  Mata hijau tua bertemu dengan mata hijau muda. Pemiliknya masing-masing merasakan 1 detik degup kencang di dada. Ini awal mereka bertemu, bukan di taman maupun di kolam ikan penuh cinta. Hanya sebuah ruangan 10 x 7 meter, yang isinya dua meja tunggu, empat kursi tunggu serta sepasang meja-kursi guru. Tidak ada suara apapun kecuali detak jam yang menunjukkan waktu 7 lebih 55 menit. Ruang itu bernama 'Ruang Kedisiplinan'.

   Untuk mengetahui alasan mengapa mereka bisa terjebak di satu ruangan panas itu, mari mundurkan waktu sebanyak 15 menit.

   Pemilik iris hijau tua adalah sang Adam. Namanya Antonio Fernandez Carriedo. Keturunan murni orang Spanyol dan Italia. 15 menit yang lalu, ia baru saja menapaki tanah sekolah dan berjalan diam-diam, berusaha menghindari perhatian satpam killer, Mr. Ivan Braginsky. Namun, bagaimanapun juga, Mr. Ivan memanglah pemilik telinga super sensitif. Ia tiba-tiba keluar dari pos-nya, menarik lengan pemuda bersurai coklat tua, dan tersenyum. Tersenyum mengintimidasi.

   "Ini sudah jam 7 lebih 40 menit. Sekolah dimulai pada 50 menit yang lalu. Jadi, ceritakan padaku kenapa kau bisa terlambat, da~" Kebiasaan satpam bertubuh dingin ini adalah mengakhiri ucapannya dengan 'da'. Aneh dan mengerikan.

   Antonio memakai semua alasan. Ada alasan klasik, sampai alasan ekstrem. Tapi karena ia sudah mulai lelah untuk berpikir, ia menjelaskan alasan sesungguhnya. "Saya kemarin menonton Kamen Rider sampai larut, Mr. Ivan. Maafkan saya..." walaupun sudah diberi gratis puppy-eyes, Mr. Ivan tetap kebal dan memerintahkan Antonio agar menunggu hukuman di Ruang Kedisiplinan. 

   Pemilik iris hijau muda adalah sang Hawa. Namanya Bella Anderson. Mahir memasak, serta sangat friendly terhadap setiap orang. 10 menit yang lalu, salah satu sahabatnya melemparkan kertas bulat ke arah kepalanya. Bella mengartikannya bahwa itu pertanda perang lempar kertas akan dimulai! 

   Kelas XI-E saat itu memang tidak terlalu sepi, sehingga perang kecil itu mempunyai kemungkinan kecil untuk digubris oleh Mr. Arthur Kirkland, sang guru kimia.

   Diameter kertas bola yang awalnya hanya 3 cm, berubah pesat menjadi 10 cm. Ketika sedang asyik-asyiknya, tanpa sengaja Bella memantulkan kertas bola dari sahabatnya. Pantulan yang lumayan keras itu mendarat tepat di wajah Mr. Kirkland. Buruknya, bola kertas itu berukuran sebesar bola kasti. Seketika hening merayap, tapi tidak lama karena Mr. Kirkland memecahkannya. 

   "Anderson, Ruang Kedisiplinan. Sekarang. Juga." Suara tinggi Mr. Arthur membuat Bella segera keluar kelas sambil keringat dingin. Di perjalanannya, Bella mengeluh dan mengejek guru berdarah Inggris itu. "Dasar Alis Tebal sialan! Tuan sok gentleman, padahal dia itu tsundere! Aku harap Francis memberikan lelucon jahat padanya lagi!" Bella cemberut karena Mr. Arthur tidak adil, hanya menghukum dirinya, tidak bersama sahabatnya.

   Ketika dua insan bertemu, mulut mereka terkunci. Tidak dengan hati yang berisik berdegup. Antonio terkejut bahwa akan ada siswi yang turut dihukum sepertinya. Anehnya, kali ini Antonio tidak bisa berbicara langsung pada si gadis. Mereka hanya diam, duduk di kursi mereka untuk menunggu hukuman. Antonio disuruh mengumpulkan sampah sekolah selama 3 hari, sedangkan Bella dihukum memberi makan Burung Jalak peliharaan sekolah untuk 5 hari ke depan. Hati kecil mereka tidak kecewa dengan kebodohan mereka. Karena kebodohan mereka sudah menjadi peran penting dalam koneksi cinta yang akan datang

    Itu lah cerita mereka. Awalnya memang mereka tidak saling kenal. Tapi Dewi Cinta sengaja mempertemukan mereka, untuk menjaga keseimbangan emosi cinta kedua belah pihak.


hari ketujuh musim panas

   Antonio tidak suka dengan tugas kelompok. Karena tugas kelompok membuatnya bekerja 2 kali lebih keras untuk menutupi kemalasan anggotanya. Contohnya tugas presentasi Geografi dua bulan yang lalu. Yang mengerjakan tugas tersebut hanyalah Antonio dan Lily Zwingli. Yang lainnya? Benar-benar lupa akan tugasnya. Lihat saja Gilbert dan Francis. Dari wajahnya saja sudah bisa dilihat bahwa mereka bukanlah anak yang peduli dengan PR.

   Kebalikan dari Antonio, Mrs. Katyusha sangat suka memberi tugas kelompok untuk murid-muridnya. Pada hari Selasa ini, kelas XI-A diberi tugas untuk membuat argumen tentang pembunuhan hewan ilegal.. Yap, tugas Biologi ini juga diharuskan berkolompok dalam mengerjakannya. Satu kelompok berisi dua orang. Awalnya, Antonio mau mengajak Edward--si jenius--sebagai partnernya. Namun ternyata Edward sudah diajak Raivis duluan. 10 menit mencari partner, Antonio tidak menemukan siapapun juga. Ini karena jumlah murid XI-A ganjil, sehingga akan ada satu orang tanpa partner. Gilbert sudah bersama Francis. Lily berkelompok dengan Elizaveta. Antonio yang merasa dilupakan pun mengajukan pertanyaan.

   "Mrs. Katyusha, saya belum mendapatkan partner. Tidak apa-apakah jika saya membuatnya sendirian?" Antonio akan senang sekali jika bekerja secara individu. Tidak perlu repot gitu.

   "A-e, j-jangan! Carriedo, kamu bisa mengajak siswa selain dari kelasmu. Saya juga memberi tugas ini pada kelas XI-C, XI-D, dan XI-E. Ajaklah salah satu dari murid-murid tersebut. Y-yang penting jangan s-sendirian..." Mrs. Katyusha dikenal sebagai guru tergugup sepanjang masa. Selalu terbata-bata ucapannya jika omongannya bukan pelajaran.

   Antonio mengangguk pasrah.

[ kelas XI-E ]

   Tangannya lemas mengetuk pintu kelas XI-E. Sudah dua kelas yang ia kunjungi. Namun tetap tidak ada siswa yang belum mempunyai partner.

   "Ah, Carriedo-kun. Ada apa?" Ketua kelas XI-E merupakan orang Jepang, namanya Kiku Honda. Sopan dan jenius.

   "Hey, Kiku. Ano, gue mau nyari siswa yang belum dapet partner buat tugas Biologi. Di kelasmu ada gak? Kalo ada, mau gue jadiin partner gue." Antonio memasang muka melas. Kiku hanya mengangguk, kemudian kembali ke dalam kelas. Kira-kira dua menit sesudahnya, Kiku muncul kembali.

   "Carriedo-kun, kelas kami mempunyai satu orang yang belum ada partnernya. Selamat untukmu." Kiku tersenyum dan dia memanggil seseorang.

   [ aku harap orang ini tidak bodoh. tidak bodoh. tidak bodohhh. ] Antonio berharap dalam hati.

   "Anderson-chan, ini adalah Antonio Fernandez Carriedo. Ia berasal dari kelas XI-A. Orang ini yang nantinya akan menjadi partner Biologi mu" Kiku menarik tangan seorang gadis untuk bertemu dengan Antonio. Gadis bermata hijau muda keluar, rambut pendeknya dihiasi sebuah bando berwarna merah.

   Oh, rupanya Dewi Cinta sedang bahagia. 

   Antonio cuma terkejut melihat wajah imut Bella. Begitu pula dengan Bella. Ia terpesona kedua kalinya dengan tatapan lembut Antonio. "W-well, halo. Kita bertemu lagi. Mohon kerjasamanya." Ucap Antonio memotong kesunyian.
Ia dan Bella bersalaman selama 30 detik. Sengatan degupan hati muncul lagi.

   "Ya, mohon kerjasama juga..."

hari kedelapan musim panas

   Antonio menggunakan kaos putih serta kemeja kotak-kotak merah. Celana hitamnya disertai ikat pinggang warna coklat. Rambutnya disisir rapi, semerbak parfum pun turut menghiasi. Ia memandang dirinya di cermin. Mempraktekan senyuman maut serta latihan berbicara secara gentle. Karena sibuk dengan dirinya sendiri, Antonio sudah melupakan tamu-tamunya yang numpang 'tempat tinggal', Gilbert Beilschmidt dan Francis Bonnefoy.

   "Ya Tuhan 'Ntonio, lo mau kemana coba? Ngaca-ngaca alay gitu, hieee... Lo habis kejedot tembok, hah?" Gilbert si albino berisik seenaknya memebrikan komentar. "Mon ami, Antonio. Ada kencan ya?" Francis ikut-ikutan penasaran.

   "Cuma kerja kelompok kok." Yang ditanya menjawab singkat. "Ya udah, gue berangkat dulu. Gil, jagain kulkas gue yah! Jangan lo habisin coklat gue. Francis, kalo lo ngasih file-file mesum ke laptop gue, gue bakal bilang rencana-rencana nista lo buat Mr. Kirkland! Bye guys, see you later!" Dan pintu rumah Antonio pun tertutup.

[10.30 am. ]

   Blok G no 77. Rupanya rumah Bella tidak jauh dari rumahnya. Hanya perlu berjalan dua blok, dan sampailah ia di depan sebuah rumah berlantai dua, yang memiliki sebuah taman ukuran sedang di depan. Di taman itu tumbuhlah bunga tulip berwarna-warni. Mata Antonio menangkap dua ekor kelinci putih sedang berkeliaran di sekitar taman itu.

   Papan nama marga terpasang di pintu rumah berkayu mahoni. Tulisan "Anderson" yang tidak terlalu besar memberitahu Antonio bahwa ia tidak salah alamat. Ketika hendak menekan bel pintu masuk, pintu besar tersebut terbuka tiba-tiba. Antonio refleks segera memundurkan badannya, agar tidak terkena hantaman pintu.

   "Aku pergi dulu, *zusje! Jangan lupa--" Manusia berambut spike yang baru saja keluar itu menghentikan kalimatnya. Mata hijau mudanya menatap tajam Antonio.

   "H-Halo! Saya Antonio Fernandez Carriedo, teman dari Bella Ander--" 
 
   "BELLA!! Siapa orang ini?!" Orang berbadan besar itu memanggil Bella tidak sabar. Sebelum emosinya benar-benar  terbakar, untungnya gadis berambut coklat keluar tergesa-gesa.

   Mata Antonio bertemu dengan mata Bella untuk pertemuan mereka yang ketiga ini. "Oh, Carriedo! *Broer, kenalin, ini teman kerja kelompokku, Antonio Fernandez Carriedo. Carriedo, ini kakakku, Lars Anderson." Bella saling memperkenalkan kenalannya. Antonio mengulurkan tangannya, namun tidak dibalas oleh Lars. Lars malah menyipitkan matanya, melihat secara detail dari fisik Antonio. Dari kaki, sampai rambut.

   "K-kita mau ngerjain tugas kelompok Biologi. Broer tenang saja. Antonio adalah orang yang baik. Dia tidak akan macam-macam denganku." Dan Antonio pun tahu, bahwa Bella mempunyai kakak yang over-protective. Sungguh malang nasib gadis imut itu.

   "Tapi tetap saja dia laki-laki! Kan sudah aku bilang, tidak boleh ada laki-laki datang ke rumah! Kau ini sudah mulai melanggar peraturan, suzje!"

   "Kalau begitu, broer sendiri gimana? Broer itu laki-laki lho. Kenapa masih ada di rumah ini?" Bella menjawab tak mau kalah.

   "I-itu hal yang lain! Pokoknya, sekarang usir lalat jelek ini dari rumah kita!" Wah, belum apa-apa, Antonio sudah dihina seperti itu. Dia hanya bisa mengelus dadanya.

   "Broer! Kumohon hanya sekali ini! Ini tugas yang penting, dan aku tidak mau mendapatkan nilai jelek. Aku janji akan membantumu mendapatkan hati Kak Nesia! Ya? Ya? Ya...?" Tanpa disangka, rayuan Bella membuat Lars berhenti bicara. Mukanya memerah.

   "Ya.. Ya sudah. Tapi kau janji ya, Bella. Aku pergi ke kampus dulu. Hey, kau lalat! Jika kau sentuh adikku dengan jarimu yang nista itu, akan kubuat kau tidak punya tangan! Aku sudah mengingatkanmu." Ancaman Lars secara cepat terpaku dalam otak Antonio.

   Bella mengajak Antonio masuk kedalam rumah, ketika bayangan Lars sudah menghilang. Antonio mencium aroma jeruk manis serta coklat di dalam rumah Bella. Aroma itu membuat perutnya jadi lapar. Ternyata dua tomat yang dimakannya tadi belum cukup untuk perutnya. Tapi sebagai cowok keren di saat seperti ini, ia tidak pantas untuk meminta makanan. Mereka mengerjakan tugas di ruang makan. Yang menyedihkan adalah aroma manis itu sangat kuat keberadaanya di tempat itu. Antonio merasa bahwa perutnya sudah tidak kuat lagi. Sehingga, di tengah-tengah suara gesekan pensil dan kertas, bersuaralah perut Antonio.

   KRUYUUK...~

   "...ha..ha...HAHAHAHHAHA! Kamu lapar, Carriedo? Mau kubuatkan waffle?" Bella tertawa heboh mendengar nyanyian perut Antonio. Saat itu waffle terdengar menggiurkan di telinga Antonio.

   "M-maaf! Maafkan aku! Duh, perutku manja banget, ck. Tidak usah kalau merepotkanmu, Bella. Aku bisa menahannya..." Wajah Antonio  berubah merah, malu karena jabatannya sebagai cowok keren langsung runtuh begitu saja.

   "Hoho, enggak repot sama sekali, kok! Lagi pula, aku ini pembuat waffle handal lho! Aku bakal memuaskan perutmu." Senyum kucing [ :3 ] pertama yang dilihat Antonio dari wajah Bella adalah senyum termanis yang pernah Antonio lihat. Ia jadi ingin melihat ekspresi Bella lebih banyak lagi

   "*Gracias! Aku berhutang padamu, Bella."

   "Tapi, bantu aku dalam memasaknya. Kau mau?" Bella memasang apron bergambar kucing. Tawarannya dibalas dengan anggukan Antonio. "Tentu saja!"

   Membuat waffle ternyata tidak gampang, tidak sulit. Dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran. Setelah memasukkan adonan ke dalam cetakan waffle, Antonio dan Bella menunggu makanan manis itu matang sambil berbincang.

   "Hey Bella, kau suka kelinci ya?" Antonio bertanya, mengingat akan dua kelinci yang dilihatnya di taman tadi.

   Bella menggelengkan kepalanya. Ia tertawa kecil, "Ehehe, kelinci-kelinci di tamanku itu miliknya Broer. Dia suka kelinci dan hal-hal imut lainnya." Antonio yang tidak percaya pada jawaban itu tanpa sadar membuka mulutnya. Cengo. 

   'Manusia kejam seperti dia suka sama hal-hal imut? Me-mengejutkan!' Antonio bicara dalam hati.

   "Dulu, aku kira kakakku mengidap penyakit pedofillia, tapi untungnya enggak. Belakangan ini dia jatuh cinta sama teman kampusnya. Lega deh. Eh, kok aku malah curhat... Oh, iya, Antonio--"

   "Uh?" Antonio tersentak kecil. Bella memanggil namannya. Bukan marganya.

   "Oh, apa kau tidak suka kupanggil 'Antonio'? Maaf. Aku rasa itu lebih keren dan mudah diucapkan daripada 'Carriedo'..." Bella menjelaskan dengan nada gugup. Tentu saja sama sekali bukan beban bagi Antonio. "Ya, tidak apa-apa. Lagi pula aku memanggilmu 'Bella', bukan 'Anderson'..."

   Bella kemudian melanjutkan kalimat sebelumnya, "Jadi, Antonio... Kenapa kau bisa tidak mempunyai partner di kelasmu?" Antonio dengan sedikit cemberut menjawab, "Sebenarnya, aku tidak suka dengan kerja kelompok. Saat memilih partner, aku tidak aktif, dan mulai keduluan sama yang lain. Murid di kelasku jumlahya 37 orang, dan karena itu aku tidak punya partner..."

   "Eh, aku juga seperti itu! Persis banget. Aku juga tidak suka kerja kelompok. Kita sama yaa... haha." Mata Bella berbinar-binar. Tanpa disadari, hati Antonio berdegup sedikit lebih kencang. "Well, high-five!" Suara yang dihasilkan tangan mereka terdengar bersamaan.

   "Antonio, kudengar kau adalah kapten tim football. Benarkah?" Bella memulai topik lain.

   "Iya. Aku suka football sejak SD. Mr. Ludwig menawarkanku sebagai kapten tim football sekolah saat aku kelas sepuluh. Tentu saja aku mau!" Senyum Antonio saat bercerita terlihat manis di mata Bella. Pelan-pelan ia membayangkan Antonio dengan seragam sepak bola sekolah, sedang menyeka keringat di dahinya.  "...untungnya mereka setuju dengan keputusan Mr. Ludwig, kalau aku lah kapten baru nya."  Kalimat terakhir Antonio membuat Bella harus menghentikan lamunannya.

   "Oh, gitu... Aku juga kapten lho! Kapten dari tim basket putri." Ucap Bella sedikit menyombongkan jabatannya. "Sungguh? Hebat! Kita sama-sama kapten yaa! Senangnya."

   Semua perbincangan mereka semakin lama semakin akrab. Ketika waffle sudah matang, Antonio dan Bella tetap saling bercanda, tertawa bersama, menceritakan kehidupan masing-masing. Waffle mereka dilapisi dengan sirup Mapple dan potongan coklat susu. Bella sangat menyukai coklat susu, sedangkan Antonio yang memang sudah menjadi pecinta coklat lebih memfavoritkan coklat hitam. Dan tanpa disangka, Bella adalah penyuka tomat. Biasanya, orang-orang mencaci maki bahwa tomat itu rasanya aneh, dan mencela Antonio sebagai si Raja Tomat. Meski tidak semaniak Antonio, namun ia bahagia sekali menemukan Bella, teman sesama fans terhadap tomat.

   Tugas Biologi selesai pada pukul 14.20, menunjukkan bahwa Antonio sudah harus pulang. "Aku pulang dulu, Bella. Terima kasih atas waffle nya. Kapan-kapan buatkan untukku lagi yaa... Bye-bye, Bella!" Antonio melambaikan tangannya. Bella membalas lambaian tangan Antonio. Senyuman lembut mengakhiri pertemuan mereka. Tanpa sadar, tunas cinta di hati mereka perlahan tumbuh. Mereka belum menyadari tunas kecil ini. Dewi Cinta memberikan kesabaran extra khusus untung merawatnya. Tapi Dewi Cinta yakin, buah dari tunas  cinta ini akan besar dan manis seperti coklat susu.

***

DICTIONARY :
Zusje : Adik perempuan [Dutch]
Broer : Kakak laki-laki [Dutch]
Gracias : Terima Kasih [Spanish]

***

HAPPY BIRTHDAY BELGIUMM :*
maaf telat banget ini maah..... _(:3 _

Awalnya mau gue buat fluff, tapi udah pasrah aja, kayaknya masih belum bisa muncul di chapter satu ini.
Mungkin bakal jadi two-shots atau three-shots.
Nanti yang kedua bakal gue tambahin fluffnya..
Ini masih prolog doang sih.

Masih ada typo nih kayaknya...


Makasih buat siapa aja yang udah rela baca fanfic ini :D






Saturday, April 6, 2013

The Reason Why I Made This Blog

Haai
What's up, guys?
Everythings it's okay right?

Vinettan udah ga galau lagi yey \o/
Oh, sebelum itu, gue mau ngucapin :

Happy Easter!


Walaupun telat ya, hiks ;w;
Tetep gue doa'in semoga kalian semua makin bersyukur dan tetep nurut sama Tuhan :D

[][][]

Kali ini, gue mau ngebahas alasan kenapa gue buat blog ini. 
Ada sejarahnya gitu~
Sedikit tentang sejarahnya :

"One day, a young girl made a blog. 
Actually she didn't know anything about blogging.
She just want to write many shit on internet"





First :



Ya, gue pingin punya tempat untuk berbagi kehidupan.
Biar suatu hari nanti, gue bisa mengingatnya, terus ketawa-ketawa sendiri.
Di blog ini kan emang lebih banyak curhat-gajelas nya HAHA
Kehidupan gue cukup awesome sih.
Emang masalah selalu ada, tapi, itu yang namanya hidup bukan?
Ada kesenangan, duka, hari-hari biasa, dan hari-hari spesial.

Gue juga kadang mau mencoba untuk melihat masalah dari sudut pandang orang lain.
Misalnya, ketika gue dimusuhi, gue mencoba untuk merasakan apa yang dirasakan sang musuh.
Terpuruk sendiri mungkin? Atau sebenernya dia cuma lagi sensitif?
Kayak gitu.
Karena, kalo udah bisa ngerti perasaan orang lain,
suatu masalah pasti bisa cepat dituntaskan.

Gue bukan tipe yang bisa terbuka dengan orang lain.
Even it is my bestfriend, I can't open myself at all.
Maybe I'm still afraid to trust other people
Dan menurut gue, gue lebih enjoy nulis daripada ngomong.
Jadi ya, gue nulis di blog ini.


Second



Walaupun gue tahu, gue ga bisa ngarang cerita, tapi gue senang dengan hobi itu.
Gue masih takut kalo fanfic gue dipublish ke FFn.
Tidak-- itu terlalu mengerikan.
Bakal kebakar tuh fandom apapun.
Dapet flame banyak banget sih pasti hiks;;

Dengan buat fanfic disini, gue kan ga usah takut-takut gitu u////u

Semoga saja karya-karya gue bisa terus berkembang.
Amin


Third :



Gue suka banget sama template-templatenya blogger :D
Lucu-lucu, cantik, keren, ada semua deh.
Gue juga bisa ngatur tema sendiri.
Biasanya sih gue pake background pruhun~
Pemilihan warnanya juga seru.
Kalau download, gue malesnya ga ada widget yang gue ingini..
Menurut gue, tema basic dari blogger udah bagus-bagus lho.
Ada yang modern style, Awesome Inc. [gue make ini], Travel, etc.


Four :


Cari kesenangan untuk fangirl, curhat, ngebahas anime, dan lain-lain deh~
Kadang ya cuma menikmati background blog<-- kaciaan
Seneng banget kalo ada yang komen >.>
Nostalgia sama postingan lama juga kadang bikin gue tersenyum 
hahaha

Five : 



I want to made friend with you guys!


[][][]

Gue juga mau cerita asal-usul address blog abal ini :D
Nama addressnya kan bakavichin/blogspot/com.
Bakavichin gue pilih karena :

baka --> bodoh
vi--> singkatan dari vinettan
chin--> ini yang paling absurd. Gue pingin pake kata micin, tapi pas itu gue lupa micin itu tulisannya micin, bukan michin. HAHAHA

Kalo minna-san liat alasan itu pasti berpikir sesuatu.
Iya, kalian emang bener kok :)

Past itu gue adalah seorang :


Yeah, super akut weeaboo.
Alay dimanapun OwO"

[][][]



Oke,
udah larut malem disini.
Udah cukup ya, nulisnya.
Gue ngantuk nih.
Mungkin sejarah kecil ini bisa membuat gue tersenyum pas ngebaca di masa depan.

Danke und... guten abend!









Saturday, March 23, 2013

Cyber Problems

Gue galau. 
Galau gara-gara dapet feel ga enak :''

Ini emang bukan pertama kalinya,
tapi sekalinya muncul, 
ga ngerti kenapa, rasanya sakit.

Ini bukan RL,
tapi di cyber atau dunial online atau apapun itu sebutannya.

Oke, langsung to the point deh.

"Honestly, I'm still afraid to talk with other animanga fans/otakus"


Hahahahaha. 
My, how childish I am.


I have this feeling since someone in twitter did'nt reply my mention.
At first, I thought she/he forgot to check his/her mention.
But, when I see he/she tweet something shit, and did'nt respon my mention.....

Uh, f u c k   y o u


Okay, maybe you're the most hardcore-otaku-blah-blah-blah.
But, no need to be arrogant to newbie, right?

ha! Forget it.
This is my fault.
I should'nt mention him/her.

Apalagi gue udah marah sama dia. Itu bukti kalau gue masih sangat kekanak-kanakkan.
Mungkin dia emang tipe orang yang ga suka menggubris anak baru.



[This^ is how I feel now]



Terus yah, feel gak enak season dua muncul.
Ini gak kurang bodoh apa.
Masa gue ngerasa minder, ketakutan, dan hal-hal yang ga awesome lainnya itu cuma gara-gara :

I saw a lot of otakus have a really good skill on drawing
Their doodle, is , just "HOLY MOMMY SHIIET, HOW ON EARTH YOU CAN DRAW EYES LIKE THAAT???"

Terus, gue sadar. Doodle mereka banyak yang ga digambar pake pensil di kertas gitu.
Mereka  pake pen tablet. Makanya bisa di edit langsung pake SAI.
Dan gue ga punya pen tablet. Nah, sifat ga mau bersyukur gue muncul lagi.

Untungnya, gue sadar.
Kalo sebenernya pen tablet atau alat gambarnya itu ga jadi masalah!
Semua tergantung pada skill masing-masing.

Langsung deh, gue ngebut buka tumblr.
Belajar cara bikin manga di tumblr itu asik, apalagi tutorialnya banyak humornya.
Udah berusaha keras, hasilnya sama aja. No, is more worse than I think.
Mungkin emang dari sananya gue ga bisa gambar pake kerangka.
Jadinya aneh.

Tapi kalo diliat lagi, mereka yang pro itu pake kerangka kalo gambar.
Dan gue harus miris menghadap kenyataan yang gak luwes sama kerangka.


[Ini gak pake kerangka aja udah kayak gini. Pake kerangka tambah horrible]


[Salah satu gambar Rin gue yang menurut gue sukses.]


But, someday--yeah, someday...

I BELIEVE I CAN FLYY~ /fail

someday,
I will become a great PENGGAMBAR* /fuckmyenglish

*[pake kata penggambar, karena beneran deh. Kalo pake mangaka, gue bukan seorang penggambar komik. Kalo pake kata drawer, plis, gue bukan lemari]

By the way,
liburan gue semakin menipis ;A; /cries
Ini bikin sedih aja deh hiks
Tapi gak apa-apa, masih ada libur paskah!

Jadi ya, 
terus semangat deh.
Semangat nyelesein PR maksudnya.
hiks!


Monday, March 18, 2013

This Holiday : not so different from school day

Biasanya, tiap kali liburan, reaksi gue :

"omg omg!! Tomorrow I'll date with prussen! I will eat a lot. And I can sleep more than 24hrs!! Thanks Goodness!!"

Tapi kali ini, reaksi gue :

"damn. My shit homeworks cannot leave my head. I think I'll kill some teachers after this"


*dig a hole* *jump into the hole* *dies*


Liburan seminggu ini diadakan karena seniors saya yang kelas 9 lagi US. Wah, ganbatte senpai!~
Tapi guru-guru saya kejem banget.

They give us [7-8grades] a lot of homeworks.

A LOT.

ga ketulungan banyaknya. Sampe gue dan bff gue nyicil jauh hari sebelum liburan. Walaupun udah dikerjain, eh ada aja PR lain mengantre. Itu pingin gue smack down, buat guru-guru yang ngasih PR.



.....eh
Oke berlebihan

Seharusnya gue ga boleh ngeluh.
Karena seniors saya juga lagi berjuang, kan ga adil kalo juniors mereka pada bersenang-senang.
Ini buat ngelatih kemandirian murid. Bakal berguna di masa mendatang. Belajar untuk tidak mengeluh dan
"just do it, bitch" - Nike and mine.

Apalagi PRnya cuma 9.
Iya, 9. Maksudnya 9 mapel.
Satu mapel minimal 12 nomer. Itu cuma Mat aja. Yang lainnya 30+ nomer.

Ditambah Geo yang nyuruh buat essay min 4 halaman.

What a busy holiday...

Ga hanya PR tulis, ada PR yang diharuskan menghafal unsur Ionik [kalian pasti tau ini mapel apa] dan belajar memotong tipis pake silet. Duh, mana gue ga punya sisi keibuan

(╯°□°)╯︵┻━┻


Di samping semua PR super nista tsb, gue [untungnya] punya hiburan yang worth it :

A. Kuroko no Basuke
     Gue tau ini anime lama. Dan bodohnya gue baru jatuh cinta sekarang. Char fav gue banyak banget. Tapi yang selalu di hati cuma MIDORIMA SHINTARO ♥//////

B. Amnesia
     Yep, sejak epi 3 dari serial shoujo ini gue udah ngikutin.

C. Ayakashi : Ghost Guild
     Game kesayangan gue! Kalo cellphone mu berbasis android atau iPhone, bisa di download. Tiap pagi yang gue lakuin cuma main ini. Please guys, download and play this awesome game! You won't regret it! Nama chara gue Kadokawa. Leadernya The Puppeteer, gadis berbaju badut merah. Kalo mau main, jangan lupa isi 'invite ID' dengan kadokawa22 *promosi* Temen gue juga ada yang main lho! Namanya Ohina ;)

D. Good Movies, Yummy Snack!
      Baru hunting film, FOX punya show bagus, FMP muterin The Walking Dead, dan belanja snack banyak! NYAM NYAM MARRY MEEEE 

E. Hetalia : The Beautiful World
     Season ke 5 dari anime kesayangan gue~ Makin kocak dan selalu buat gue ngakak tiap minggu. Apalagi dengan design baru, makin awesome! Prussia kecil imut banget *hug prussen*

F. Twitter
     Cyber world yang ga akan  gue lupain. Temen gue banyak yang berkicau di sana.

G. Family and Friends
     Ga bisa lepas dari mereka. Ilysm, guys. :'*

Liburan kali ini emang banyak PR, tapi ga berarti gue harus terpuruk dan mengeluh karena itu.

Biar gue bisa ngendaliin PR, bukan PR yang ngendaliin emosi gue!

Ja!

[PR menumpuk~ syalalala]


[Kalo Prussia bisa kerja PR sebanyak itu, gue juga harus bisa! *kata-kata optimis maksa*]

Sunday, March 10, 2013

Chocolate Desperate

Disclaimer 

Hetalia Axis Powers : belongs to Hidekaz Himaruya
Genre : Romance, Angst
This fic : belongs to me

Start .

   14 Februari. Tanggal yang pastinya selalu diingat oleh para gadis. Hari Valentine, Kasih Sayang, atau apapun itu sebutannya. Toko-toko di pinggir jalan memasang hiasan berbentuk hati, berwarna pink, atau merah. Penjual coklat mengambil banyak keuntungan hari itu. Semua pasangan tersenyum cerah, dengan pipi merona tiap gadis di ujung kota. Coklat berbentuk hati mereka genggam dengan erat.

   Hari yang dipenuhi dengan cinta.

   Tapi, gadis yang kutemui pagi tadi tidak terlihat bahagia. Kulihat dengan jelas sebutir air mata keluar dari mutiara hijaunya. Dia memang lari melewatiku, tapi aku tetap bisa mencium aroma harum dari rambut cappucino-nya. Wajahnya cantik.

   Aku tahu, aku tidak boleh jatuh cinta padanya.

   Namaku Gilbert Beilschmidt. Status masih single. Single nya bukan karena tidak ada gadis yang mau bersamaku, namun karena aku masih menunggu waktu yang tepat. Kedua sahabatku memang sudah mempunyai kekasih, tapi aku tidak iri. Karena aku tahu, aku bisa mendapatkan gadis yang lebih hebat daripada gadis mereka.

   "Gil', bisa temenin gue beli coklat ga? Mau gue kasih ke Bella." Laki-laki berambut coklat itu tersenyum padaku. "Oke, tapi traktir gue makan siang ya. Duit gue dikuras habis gara-gara Eliza minta dibeliin coklat persahabatan." Poor Gilbert. Dipaksa beli coklat persahabatan sama gebetannya sendiri.

   "Beres, Mr. Prussen" Antonio--laki laki yang berambut coklat itu--membalas dengan cengiran.

   "Hey, mon ami. Pada mau kemana nih? Kok gue ga diajak? Udah pada ga sehati nih!" Ini sahabat gue yang paling alay. Rambutnya pirang, punya jenggot, dan sering menggoda manusia. Baik perempuan ataupun laki-laki dia gombalin.

   "Beli coklat. Mau ikut, eh, Francis?" Antonio memasukan buku pelajaran ke dalam tas miliknya.

   "Coklat? Oh iya, hari ini Valentine! Ikut dong~ Gue juga mau beli buat Sey-chan~"

   "Ya udah. Siap-siap gih." Aku mengambil tasku dan menunggu Francis membereskan miliknya.

***

   "Selamat datang. Wah-wah, pemuda seperti kalian pasti ingin membeli coklat untuk pasangan kalian. Silahkan dipilih. Coklat kami semuanya adalah coklat terbaik di kota" Ibu penjual coklat itu tersenyum ramah pada kami. Toko coklat itu memang sudah terkenal dengan kemanisannya.

  "Uhhn........ Bella suka coklat yang gimana yaa?"

  "Memangnya, gadis anda seperti apa? Maksudnya, dia tipe yang ceria, pemalu, atau bagaimana?" Ibu itu mendekati Antonio.

   "Dia manis, imut dan enerjik. Dia suka kucing dan waffle"

   Si Penjual Coklat tersenyum, dan mengambil sebuah coklat di lemari yang besar. Yang dia berikan pada Antonio adalah coklat berbentuk kotak dan terdapat empat coklat putih berbentuk hati di dalamnya.

   "Ini coklat susu. Coklat putih itu bisa dilepas, kemudian dilelehkan dan digunakan sebagai pemanis waffle. Itulah yang biasanya digunakan oleh suamiku." Ia memandang lembut Antonio.

   "Woah. Terimakasih banyak, 'Bu. Aku beli yang ini saja."

   Kulihat Antonio sudah pergi membayar. Aku mencari Francis. Untunglah dia masih sibuk mencari coklat berbentuk bunga mawar.

   Aku keliling melihat-lihat. Sebuah coklat berbentuk lingkaran berdiameter sepuluh sentimeter menarik perhatianku. Warnanya coklat gelap. Ada tulisannya. 'I'll be in your side. Forever, just for you, my Love'. Tulisan itu berwarna putih dan timbul. Aku hendak mengambilnya dari rak itu, ketika Francis memanggil namaku.

   "Gilbert~ Lihat ini! Lo mau beli'in Herdevary coklat persahabatan kan? Ada satu yang bagus disini!" Dengan cepat aku mengambil coklat lingkaran itu dan menyembunyikannya di jaket merahku.

   "Lihat, tulisannya sungguh menyentuh. 'Best Friend  will never leave you'. Ohonhonhon~" Kupikir tulisan itu biasa saja. Bentuk coklat itu yang menarik. Berbentuk burung kecil. Seperti peliharaanku, Gilbird.

   "Yah, setidaknya cukup murah buat Eliza. Gue ambil deh. Lo beli'in apa buat Sey?" Aku menoleh pada Francis. Ia mengeluarkan sebuah coklat berbentuk mawar dengan tempatnya yang benar-benar terlihat mahal.

   "Ini coklat ekslusif lho~ Kudapatkan dengan penuh perjuangan~ Harganya pun tidak murah!" Dasar cowok sombong nan alay.

   "Ya, ya, ya. Sekarang ke kasir yuk. Perut gue udah laper banget. Antonio janji mau traktir gue."

   Setelah Francis, aku membayar dua coklat yang kubeli itu. Ibu penjual hanya tersenyum. Kurasa ia tahu apa yang kumaksudkan dengan membeli coklat lingkaran itu. "Itu coklat yang tulus" katanya. Aku mengangguk salah tingkah.

***

   "Yah, udah dulu ya, guys. Gue mau ke rumahnya Bella. Sampai jumpa besok~" Antonio melambaikan tangannya. Senyum mataharinya belum pudar, padahal hari sudah mau malam.

   "Gilbert, aku pulang dulu ya~ Jangan sampai diculik orang. Hati-hati di jalan, ohonhonhon." Francis mengatkan kalimat perpisahan yang aneh, seperti biasanya.

   Aku menjalankan kakiku menuju arah rumah. Berharap sampai di rumah sebelum jam makan malam. Ketika rumah berwarna dasar hitam putih itu terlihat, aku mempercepat langkahku. Tiba di sana, aku melihatnya.

   Gadis yang kulihat tadi pagi di depan gerbang sekolah.

   Gadis yang tidak boleh kucintai.

   "Eliza? Kenapa kau di depan rumahku?" Aku menghamipirinya. Mukanya basah, terlihat jelas bahwa ia habis menangis.

   "Eliza? Jawab aku. Kau mengerikan kalau diam seperti ini. Eliza?" Aku mulai mengguncangkan tubuhnya.

   Ia memelukku tiba-tiba. Aku tidak mengira, Eliza akan memelukku erat seperti ini. Inikah surga?

   "...Putus. Roderich... putus denganku..." Mataku terbelalak. Pasangan yang sudah menjalani hubungan selama 1 tahun, putus di hari Kasih Sayang. Roderich dan sahabat perempuanku sejak kecil, Elizaveta Herdevary. Pasangan yang membuatku menangis seharian pada saat mereka jadian. Ketika mereka putus, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Bahagia? Tidak, bukan sekarang. Menghibur Eliza? Ya, itu jalan satu-satunya.

   "...Tidak apa-apa. Dia bodoh meninggalkan gadis sepertimu. Tenanglah. Kau tidak awesome kalau menangis." Aku mengaku, tidak bisa membuat kalimat indah.

   "Tapi--tapi... Dia begitu berharga bagiku! Dia... hiks...hiks.." Pelukannya semakin erat. Hatiku tertusuk mendengar kata berharga. Hei, Liz, memang bagimu aku tidak berharga?

   "Ma-masih banyak laki-laki lain yang mau sama kamu. Sudahlah, lupakan saja dia. Dia sering menyakitimu, bukan?" Aku mulai membelai rambutnya. Kata Francis, bila perempuan sedang menangis, kita dapat menghiburnya dengan mengelus rambutnya atau memeluknya. Aku berharap Francis tidak bohong padaku.

   "Gil! Roderich Edelstein, adalah satu-satunya orang yang kucintai! Orang yang akan kunikahi suatu hari nanti! Tidak ada--dan tidak boleh ada laki-laki lain bagiku." Matanya bertemu denganku. Ada luka perih yang sangat dalam kurasakan di hatiku--tidak, di seluruh tubuhku. Perih karena mengetahui dari mata Elizaveta Herdevary, bahwa gadis itu benar-benar mencintai seseorang.

   Perih lagi karena tahu, bahwa orang itu bukan aku.

   Elizaveta menundukkan wajahnya. Seperti ingin menikmati setiap air mata yang jatuh dari zamrudnya. Aku merasa tubuhku bergetar. Marah karena si aristokrat sial itu seenaknya saja membuat Liz menangis direndahkan seperti ini. Kesal karena aku tahu, Elizaveta tak akan pernah melihatku. Logika-ku melayang, hati-ku berubah menjadi sang pengendali tubuh. Kuangkat wajah Elizaveta, mendekatkannya pada wajahku. Aku tidak tahu sama sekali apa yang terjadi dengan tubuhku.

   Yang kutahu adalah, saat aku tersadar, bibirku sudah bertemu dengan bibirnya.

   Aku tidak menghitung berapa detik atau menit, waktu yang kuhabiskan untuk menciumnya. Tapi aku yakin, Elizaveta sama sekali tidak menolakku. Saat kuhentikan ciuman itu, aku berpaling dari Elizaveta. Badannya masih ada di pelukkanku. Bodoh sekali kau, Gilbert. Jelas-jelas dia sedang terluka, tapi kau malah berubah jadi cowok hidung belang.

   "...Gil..bert? Yang tadi itu... apa?'

   Setelah menelan ludah, aku menjawabnya "Maaf. Maafkan aku, Liz. Aku tidak bermaksud untuk melakukan itu. Aku tidak mengerti, t-tubuhku bergerak seenaknya... Maaf."

   Tidak ada jawaban. 5 menit berlalu, yang ada hanya suara hembusan nafas darinya. Dan, yah, dia tertidur. Tidur seenaknya di bahuku. Bajuku basah karena air matanya. Kurasa aku tidak akan mencuci baju ini selama-lamanya.

   Kuputuskan untuk menggendongnya, mengantarnya pulang. Rumahnya tidak jauh dari rumahku. Hanya 7 blok, dan sampailah pada rumah bertingkat dua dengan taman kecil di depannya. Seperti yang kuduga, Ibu Eliza heran ketika melihatku menggendong anak tunggalnya.

   "Lho, Gilbert. Elizaveta kenapa?" Ia ikut membantuku menurunkan Elizaveta dari punggungku. Kini Elizaveta tidur pulas di sofa. Wajahnya bagaikan anak kecil, polos dan manis waktu tidur. Air mata masih membekas di pipinya.

    "Gilbert, jawab tante, ah. Masa' dari tadi mandang Eliza terus..."

    Aku tersentak, "Ah, maaf tante. Tadi Liz nonton drama di rumahku, sampai ketiduran dia, haha." Bohong itu kadang diperlukan. "Oh, gitu... Mau minum teh sebentar, Gil'?" tawar Ibu Eliza.

    "Maaf, tapi aku ada janji dengan teman-temanku." Bohong yang kedua.
    "Oh, iya. Tante bisa titip ini ke Elizaveta? Hari ini Valentine kan?. Coklat persahabatan." Kuserahkan coklat kecil dari saku. Sambil tersenyum palsu, menggenggam erat coklat lingkaran di kantong jaketku.

    "Hoo... Oke. Nanti tante kasih ke dia. Dia dapet dari Edelstein juga gak ya? Hahaha." Jadi orang ini belum tahu kalau Roderich dan anaknya sudah berakhir. Jangan-jangan aku yang pertama kali tahu bahwa Eliza putus? Uh, tidak mungkin. Bisa saja Bella atau Natalia yang menjadi teman curhat pertamanya. "Ya sudah, aku pamit dulu, tante." Aku melambaikan tangan dan berjalan cepat pulang ke rumah.

***

   Sendirian di rumah, sambil menonton TV dan makan snack murahan. Tetap saja ingatanku akan beralih pada Elizaveta. Sungguh, aku mencintainya, sekalipun aku tahu aku tidak akan pernah mendapatkan hatinya.
Aku benar-benar kehilangan tujuan hidup.

   Mau tidak mau, gadis itu harus kulupakan. Aku mengambil coklat lingkaran putih dari kantong jaketku. Kubuka kotaknya. Ini sebagai tanda bahwa aku harus melupakannya. Dimulai dari sekarang.

Gigitan pertama, luka itu kembali terbuka.

Gigitan kedua, semakin terasa nyeri.

Gigitan ketiga, luka semakin lebar, rasa perih menyebar.

Gigitan keempat, luka semakin dalam.

Gigitan kelima, air mataku keluar.

  Rasa coklat itu berubah dengan tercampurnya air mata. Kugigit kasar, persetan dengan rasanya. Mulutku bergerak mengeluarkan suara, "Maaf. Maafkan aku, Liz. Aku enggak bisa membuatmu bahagia. Aku hanya orang egois yang gak pantas bersamamu. Maaf, Liz. Maaf... Aku tidak akan mengganggumu... dengan Roderich la...gi"

   Badanku terasa berat. Kulemparkan diriku pada sofa, mencoba tidur dan melenyapkan semua pikiran yang mengganggu. Melupakan semua kejadian yang kualami tadi. Melupakan seseorang gadis yang kucintai selama 10 tahun.

Melupakan seorang gadis, yang memang pada dasarnya tidak boleh kucintai.

End

**omake**

Elizaveta terbangun dari 13 jam tidurnya. Mengangkat tubuhnya, menghadap cermin besar di kamarnya.
Ia terdiam sesaat, mengingat-ingat urutan kejadian yang ia alami kemarin.

Tiba-tiba pipinya merona. Ia menyentuh bibirnya dengan ujung jarinya.
Senyum samar terlihat di bibirnya.
"Gilbert..."

**end of omake**

AN :

INI APA COBAAA??
HELL, I WANT TO DIE RIGHT NOW ASDGHGHJ.
Fanfic pertama yang gue upload ke dunia cyber ='))
Duh, masih abal banget.
Alurnya kecepetaan..aakkkh
Rencana mau buat fluff, ujungnya malah jadi angst D":
Maafkan aku, Gilbert. Aku membuatmu menderita di sini ;w;

Gilbert : IYA NIH, Author bangke! Masa gue OOC nya kebangeten!

Maaf, tuan awesome.
Saya kan masih newbie QAQ"

Gilbert : Newbie ga awesome!

Tidak ada kentang untukmu.
Akan kuberikan pada Ludwig.

Gilbert : H-Heey! Iya, deh, iya. Kau newbie. Jadi harus maklum. Nah, mana kentang gue?

Dasar, baiknya kalo ada maunya aja ="=
Huh. *kasih kentang*

Nah, minna-san,
gimana menurut kalian?
Abal ya.
Typo pasti ada ;_;
Jujur, gue masih ga berani upload ke FFn.
Masih ngeri.

Okay,
jumpa lagi di lain hari~


 

AMNESIA : a new good anime!



Hello everyone!
Kembali bersama gue,
vinettan~

Udah berapa hari ga nulis blog 
ashdasfdsgshj ;;3;;
I miss this blog.

Hari ulang tahun gue udah lewat loh.
Tapi masih tetep nunggu kado. /adamaksudnya/pluk

Oke, balik ke judul.
AMNESIA.

Pasti udah banyak yang udah tau.
Ini anime baru 2013.
Sekarang [10/03] udah sampe episode 9. Iya, gue tau, gue telat nge-post. -.-

Anime ini diangkat dari sebuah game visual novel dengan judul yang sama.
Kemudian IDEA FACTORY membuat animenya dan, gue ga kecewa dengan keputusan mereka.

Storyline :

Amnesia menceritakan seorang gadis berusia 19 tahun, yang mengalami amnesia. Dia ga inget siapa namanya. Begitu bangun, yang dia ketahui adalah, dia bekerja di sebuah cafe. 

Saat sedang bengong, tiba-tiba seorang peri(?)--pokoknya bukan manusia--datang dan langsung nyerocos. Peri itu bernama Orion, sepertinya ia berumur 13 tahun. Orion itu cowok [kalo kalian penasaran gendernya. wajahnya terasa cewek sekali bagi gue] Orion bilang kalo si Heroine [cewek tadi kita panggil Heroine aja.] ini mengalami amnesia, dan itu karena kesalahannya. Orion berjanji akan mengumpulkan ingatan Heroine bersama. 

Di cafe itu ada 4 cowok dan 3 cewek sebagai waitress nya.
Ceweknya adalah Sawa, Mine, dan Heroine sendiri. Sawa adalah sahabat dekat Heroine. Sedangkan Mine adalah junior Heroine.

Untuk cowok-cowoknya, disajikan 4 ikemen yang bikin fangirl ngiler.
Ada Shin yang tsundere.
Ada Ikki sang player.
Ada Kent si kacamata-matematika.
Dan Toma si yandere.
Mereka-mereka ini yang nantinya jadi calon pacar Heroine.

Heroine kemudian berpencar dalam pengulangan waktu.
Dia selalu kembali ke tanggal 8 Agustus.
Dan tiap dia kembali, kekasihnya adalah orang yang berbeda dari sebelumnya.
Di setiap waktu itu, selalu mucul cowok berambut panjang warna hijau mengerikan, bernama Ukyo.
Ukyo ini kayaknya biang keladi dari semua masalah Heroine.
Ukyo selalu membawa kamera.
Di depan Heroine, Ukyo tersenyum bersahabat, tapi di belakangnya, dia ketawa nista. 


From left to right :
Shin, Ikki, Kent, Toma, Ukyo

Characters :

Heroine \ 19 y.o \ "Rose"
Wajahnya manis, dan tampaknya dia suka banget sama artribut bunga mawar.
Gue penasaran sifat dia yang sebenernya itu kayak apa.
Soalnya pas dia ngalamin amnesia, dia itu pendiam banget.

Shin / 18 y.o / "Heart"
Tsundere karakter seperti biasa.
Dia adalah junior di universitas Heroine.
Shin, Heroine, dan Toma adalah teman kecil.

Ikki / 22 y.o / "Spade"
Sahabat Kent.
Dia seorang playboy cakep dengan berjibun fans selalu menghinggapinya.
Yang lebih aneh lagi, dia selalu berpacaran dengan perempuan hanya dalam waktu 3 bulan saja.
Setelah itu dia buang mentah-mentah.

Kent / 25 y.o / "Clover"
Ini karakter favorit gue ///// awwh
Dia itu orangnya ga tau cara bersosialisasi.
Untuk soal logika, dia HERO nya.
Kent sering bertukar kuis matematika bersama Ikki.

Toma / 20 y.o / "Diamond"
Baik? Iya. Ganteng? Iya. Humoris? Iya.
Toma ini sebenernya lengkap deh. Awalnya gue naksir dia. 
Tapi ga jadi soalnya gue ada feelimg ga enak sama dia.
Dan ternyata, gue bener.
Actually, Toma is a sick-person. Just like psychopath.
Kenapa gue bisa ngomong dia itu psikopat?
Liat aja deh di episode 9~

Ukyo / 24(?) y.o / "Joker"
Punya dua muka.
Kalo dia lagi ketawa nista itu ngeri sumpah.
Katanya, dia pernah jadi pacarnya Heroine juga o.o



Plus :

+Mata tiap karakternya bikin jatuh cinta. Beautiful like a shining staar~
+Plot nya, duh. Gue suka banget!
+Design karakternya. Theirs outfit it just, wow. Totally badass.
+Opening & Ending Song nya, mantap.

Minus :

-Baju nya Kent bisa diubah gak? He looks weird and annoying with that bunch of belt ="=
-Seminggu sekali anime itu diputer. Kenapa ga setiap hari ;_;


Sebenernya,
dari antara semua cowok,
gue lebih milih Heroine sama Shin. Mereka lebih cocok.
Sayangnya, Shin lebih muda D": 



Di game nya sendiri,
ada 4 good ending dan 9 bad ending.
Gue pingin download, tapi gue bukan tipe yang suka sama VN.
Apalagi VN nya cuma ada bahasa Jepangnya.
Kalo pun ada yang ENG version, gue ga punya PSP /yaelah

Well,
dari semua yang gue liat sampai epi 9,
gue kasih AMNESIA :

8.8/10

Salahkan designer bajunya Kent~
Kent itu cakep, kenapa malah dikasih bajunya yang super aneeh ;;A;;


 Ya sudahlaaah~

Anime ini termasuk anime yang mesti ditonton bagi yang suka harem reverse.
Gue pamit dulu, dudes or dudettes~
Bye-byeee


Last, here, have some ikemens <3


Thursday, January 3, 2013

Weeaboos... Weeaboos Everywhere.

Hoi~
gue balik lagi dengan waktu yang tercepat.

Sesuai dengat judul di atas,
ada yang tau ga, weeaboo itu apa?

hal ini lagi nge-trend nya di FB gue sama dA [kayaknya]


weeaboo itu adalah orang yang 'mendewakan' Jepang dan selalu merendahkan negara lain.
biasanya, kalo orang yang pertama kali suka sama animanga dianggep seorang weeaboo daripada seorang otaku.

Para weeaboo ini terobsesi dengan budaya Jepang dan segala-galanya tentang Jepang.
mereka cenderung berlaku seperti orang Jepang.
Padahal, mereka bukan orang Jepang, juga engga tinggal di Jepang.
Mereka hanya berharap mereka tinggal dan lahir di Jepang.



Kelakuan para weaaboos ini tentu saja mendapatkan reaksi negatif dari banyak orang.
Kalo di Indonesia nih, kita bilangnya 'Alayers'
[jadi ini toh.. kenapa gue suka dibilang alay kalo suka sama animanga]

Weeaboos pada dasarnya suka membicarakan tentang Jepang ke semua orang.
Beda sama otakus, yang hanya ngomong tentang animanga pada orang-orang yang setipe.
hal-hal yang dibicarakan weeaboos juga Jepang meluluu...
sehingga membuat orang-orang menganggap para weeaboos itu :

Retarded 
[yang artinya terbelakang, karena kurang menghargai budaya sendiri]


Lalu, apa itu Wapanese?
Nah-nah...
wapanese sama weeaboo sebenernya hampir sama.
kalo wapanese itu 
orang yang cenderung bertingkah laku seperti orang Jepang.
mereka bukan orang Jepang dan ga tinggal di Jepang, sama kayak weeaboos.

Wapanese sering kali mencampur kalimat yang diucapkannya dengan kosakata Jepang.
kayak:

"Uuh~! Andre no BAKA! cowok jelek mati aja lo!"
"E-eh, gomennasai... buku catatanmu ketinggalan, besok aja ya?"
"AAAH! Guru itu kakkoi bangeet! Gila, gue ga bisa menghindari tatapannya! so kakkoi~"
"Aku belum kerja PR, desu."

wapanese selalu meniru gaya hidup orang Jepang.
Sebelum makan, ngomong "Itadakimasu!"
Pulang sekolah sampe rumah, ngomong "Tadaima~"


Gejala-gejala weeaboos dan wapanese :

(1) Mengganti nama diri sendiri menjadi nama yang ke-Jepang-an di sosial media seperti Facebook. Biasanya itu karakter anime favoritnya. Weeaboo juga sering menambahkan huruf Jepang [katakana, hiragana, kanji] di dalam namanya. 

(2) Profil foto juga bukan foto RL-nya. Tapi, foto anime, artis J-Pop. Ga ada sama sekali foto RL mereka. Mungkin ada, tapi foto itu akan mereka edit, diberi tambahan oriental gitu. 

(3) Suka cosplay

(4) Mengoleksi banyak lagu Jepang. Weeaboos ga suka sama lagu-lagu western dan Indonesia. Mungkin mereka kira itu norak. Padahal, masih ada banyak lagu Indo yang bagus-bagus loh! Kayak lagu nya Maliq & D'Essentials. 

(5) Terobsesi ingin belajar bahasa Jepang, berharap mereka bisa tinggal di Jepang dan lancar berbahasa Jepang dengan orang sana. Perlu diketahui bahwa belajar bahasa Jepang itu tidak semudah yang dibayangkan; bahkan orang Jepang sendiri masih ada yang ambigu (karena ada beberapa kosakata Jepang yang sama pengucapannya tetapi beda huruf kanji dan maknanya), dan masih banyak orang Jepang yang kurang bisa membaca kanji. Apalagi weaboo/wapanese?
Kadang bangga dengan Engrish (Englishnya orang Jepang).

(6) Untuk mereka yang membuat manga atau illust dengan nuansa anime, chara (tokohnya) dinamai dengan nama-nama Jepang. Latarnya pun dibuar se-Jepang mungkin, misalkan dengan bunga sakura, memakai kimono/yukata, atau rumahnya seperti rumah orang Jepang. Jarang sekali kita lihat chara yang anime-ish dengan menggunakan batik, memakai nama orang Indonesia, atau dengan latar yang menggambarkan kehidupan di Indonesia sebenarnya.
Kalaupun membuat manga dan ingin dipublish, pengarangnya menggunakan pseudonym (nama samaran) dengan nama-nama yang bernuansa Jepang dan tidak menggunakan nama asli; kalaupun menggunakan pseudonym bukan nama yang bernuansa Indonesia.

(7) Suka menyelipkan kosakata Jepang : "Gomen", "Sumimasen", "Kawaii", "desu", etc. di media sosial. Mereka sebodoh amat sama yang ga ngerti artinya. 

(8) Weaboo atau wapanese seringkali diidentikkan dengan anime, manga, atau game; tetapi sebenarnya pernyataan itu kurang begitu benar, mengingat intensitas menonton anime, membaca manga, dan bermain game (game dari Jepang seperti Final Fantasy series atau Persona series) mereka yang Saya tahu kurang begitu tinggi dan tidak setinggi otaku/nijikon/hikkikomori; mereka lebih identik dengan budaya Jepang, baik budaya secara tradisional maupun kontemporernya.
Mereka yang identik dengan anime, manga, atau game cenderung lebih tepat disebut otaku, hikkikomori (untuk yang jarang keluar rumah), bahkan nijikon (untuk yang terobsesi dengan Cewe/Cowo anime/manga/game). Sementara weaboo/wapanese umumnya lebih identik dengan J-music, dorama, tokusatsu, film action Jepang, dan budaya Jepang secara umum seperti bunkasai, bon odori, matsuri, dan sebagainya.

(9) Bangga sama benda-benda buatan Jepang. Mereka rela mengeluarkan banyak uang demi benda-benda tersebut [action figurin, CD] dan menganggapnya sebagai benda pusaka.

(10) Untuk makanan dan minuman, mereka cenderung membeli makanan/minuman khas Jepang, seperti sushi, donburi, ramen, ocha, takoyaki, okonomiyaki, dan sebagainya; termasuk makanan ringan seperti Pocky, senbei, atau minumannya Pocari Sweat.

(11) Wapanese atau weaboo biasanya merupakan anggota yang fanatik atau yang paling niat dalam grup-grup tertentu, grup yang berkaitan dengan japan lovers atau cosplay khususnya. Grup semacam ini memang belakangan menjamur, baik di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi, seiring dengan meningkatnya jumlah orang yang minat dengan hal-hal yang berbau Jepang.

(12) Cowo weaboo/wapanese cenderung terobsesi menjadi bishonen, dimana rambut gondrong model harajuku dan full make-up khas personil Jepang.

(13) Untuk mereka yang hobi bermusik atau ngeband, biasanya membawakan lagu-lagu Jepang; jarang sekali terlihat membawakan lagu-lagu Indonesia atau Western. Nama band, grup, atau stage name mereka menggunakan nama-nama yang bernuansa Jepang, bahkan tidak jarang yang cenderung meniru bahkan plagiat grup/musisi Jepang tertentu.

(14) weeaboos dan wapanese berharap untuk tinggal di Jepang. Mereka berpikir bahwa hidup di Jepang itu enak, nyaman, lebih menyenangkan daripada di Indonesia atau negara asalnya.

(15) Berharap dapat berpasangan dengan Cowo/Cewe Jepang (atau yang penampilannya tipikal oriental, tidak harus terbatas Jepang saja tetapi Korea, China, dan Taiwan juga bisa) yang menurut mereka tampan, keren, dan stylish; kalaupun dari dalam negeri menginginkan sosok Cowo/Cewe yang penampilannya seperti itu atau sesama 'Japan lover'.

(16) Kamar mereka penuh dengan benda-benda yang berbau Jepang, misalkan ornamen-ornamen yang berkaitan dengan budaya Jepang, poster artis/aktor/band/penyanyi Jepang, action figure (anime/manga/game/tokusatsu), pakaian cosplay, boneka Jepang, dan sebagainya.



[......]

Uh, 
gue sedih banget pas tau hal ini.

Gue sebenernya ga pingin dikatai 'WEEABOO'.
Tapi--
ciri-ciri gue...
mendekati.

tiga ciri-ciri yang mirip :

* ] nama fb gue Kagamine Rin. Udah ga bisa diubah, gimana coba... bu-bukannya gue ga suka sama nama pemberian ortu gue loh! PP Fb gue juga anime. Gue ga mau wajah gue yang awesome ini diliat orang-orang.
Lagipula, gue punya album khusus RL kook~ /ngeyel
Pingin gue ganti, beneran. Nama gue jadi vinettan lah, minimal.

* ] Gue suka sama kosakata Jepang. Gue udah keseringan ngomong, "Gomen", "Tadaima", dan yang paling sering, "Itadakimasu!" gue pinging ngerubah itu ke dalam Bahasa Indonesia yang benar.

* ] yang terakhir, yaitu : MAKSA ORANG LAIN NGE-SHIP PAIR YANG GUE SUKA. Sekarang gue merasa sangat bersalah ;; Temen-temen gue ga ngerti Austria, Hungary, maupun Prussia. Tapi gue dengan seenak jidat maksa mereka biar suka pruhun ketimbang aushun. Wah, harus minta maaf nih. Ini ciri-ciri yang paling memalukan menurut gue. Kekanak-kanakan.

[.......]

Tapi, 
gue entah kenapa ga sebegitu bencinya sama weeaboo loh.
kecuali yang sotoynya udah kebangeten.
jujur, gue belum pernah ketemu sama weeaboo.

Katanya orang-orang,
tiap Otaku pasti mau ga mau harus ngelewati masa weeaboo.
ya, gue liat postingannya Fb gue pas gue masih kecil.

Ukh--
alay sumpah.
ngeri liatnya.

Kalo gue weeaboo, 
maaf banget ya. :'D
gue mau berubah kok....

[.....]

Nah, liat positifnya,
walaupun gue sesuka-sukanya sama Jepang dan Jerman,

INDONESIA TETAP DI HATI GUE!

walaupun para koruptor menjamur ga karuan, 
masalah bertumpuk-tumpuk,
negara ini tetep AWESOME bagi gue!

Kalo ga ada Indonesia, gue ga bisa lahir.
Kalo ga ada Indonesia, gue ga bisa ketemu sama keluarga dan temen-temen gue yang awesome!
Kalo ga ada Indonesia, budaya-budaya batik juga ga ada!
Kalo ga ada Indonesia, abang Netherlands jomblo selamanya~ 


refrensi : Google, Indowebster, Facebook, Y!A, dan dA